Sunday, September 20, 2015

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM

1.1 Definisi sistem dan perancangan sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang
terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,
materi  atau  energi  untuk  mencapai  suatu  tujuan.  Istilah  ini  sering  dipergunakan  untuk
menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali
bisa dibuat.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun
dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga
maknanya  menjadi  beragam.  Dalam  pengertian  yang  paling  umum,  sebuah  sistem  adalah
sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara mereka.
Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang baik, yang isinya adalah
langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi
sistem.
Menurut Jogiyanto. HM,(1991), dalam bukunya Analisis Dan Disain Sistem, Perancangan sistem
dapat diartikan sebagai berikut :
  • Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
  • Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
  • Persipan untuk rancang bangun implementasi
  • Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
  • Yang dapat berupa penggambaran perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
  • beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
  • Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen perangkat keras dari suatu sistem.
Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran,
batas, mekanisme pengendalian dan umpan balik serta . Berikut penjelasan mengenai elemenelemen yang membentuk sebuah sistem :
Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang
menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak
terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
➢ Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya
menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara
fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah,
sedangkan  contoh  yang  tidak  berwujud  adalah  informasi  (misalnya  permintaan  jasa
pelanggan).
➢ Proses
Proses  merupakan  bagian  yang  melakukan  perubahan  atau  transformasi  dari  masukan
menjadi keluaran yang berguna dan lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk,
tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau
limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses
dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
➢ Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa
berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
➢ Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar
sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan
sistem.  Sebagai  contoh,  tim  sepakbola  mempunyai  aturan  permainan  dan  keterbatasan
kemampuan  pemain.  Pertumbuhan  sebuah  toko  kelontong  dipengaruhi  oleh  pembelian
pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem
dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh,
dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbatasan dana.
➢ Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan
balik  (feedback),  yang  mencuplik  keluaran.  Umpan  balik  ini  digunakan  untuk
mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem
berjalan sesuai dengan tujuan.
➢ Lingkungan
Lingkungan  yang  merugikan  tentu  saja  harus  ditahan  dan  dikendalikan  supaya  tidak
mengganggu kelangsungan  operasi sistem,  sedangkan yang  menguntungkan  tetap  harus
terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.

1.2 Tujuan perancangan sistem

Tujuan perancangan adalah menghasilkan model atau representasi entitas yang akan dibangun. Atau
menurut Mastow mengemukakan tujuan perancangan adalah untuk membentuk system perangkat
lunak yang memenuhi criteria sebagai berikut:
• Memenuhi spesifikasi fungsional.
• Memenuhi batasan-batasan media target implementasi, target system computer.
• Memenuhi kebutuhan-kebutuhan implicit dan eksplisit berdasar kinerja dan penggunaan
sumber daya.
• Memenuhi  perancangan  inplicit  dan  eksplisit  berdasarkan  bentuk  hasil  rancangan  yang
dikehendaki.
• Memenuhi keterbatasan-keterbatasan proses perancangan seperti lama atau biaya dan lain.
Tujuan utama perancangan sistem adalah
  • Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem
  • Untuk memberi gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer
  • Untuk mengetahui Problem Maker / Trouble Maker yang terjadi dalam pembuatan sistem
Ketiga tujuan ini jelas berfokus pada perancangan atau desain sistem yang terinci yaitu pembuatan
rancang  bangun  yang  jelas  dan  lengkap  yang  nantinya  digunakan  untuk  pembuatan  program
komputer.
Untuk mencapai tujuan ini, seorang analisis sistem harus dapat mencapai sasaran–sasaran sebagai
berikut :
  • Design sistem harus bermanfaat, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan ini berarti bahwa data harus mudah diperoleh, metode-metode harus mudah diterapkan dan informasi harus mudah dihasilkan dan mudah dipahami.
  • Design sistem harus mendukung tujuan utama perusahaan / instansi
  • Perencanaan sistem harus efektif dan efesien untuk dapat mendukung keputusan yang akan diambil  oleh  pimpinan,  termasuk  tugas  –  tugas  lainnya  yang  tidak  dilakukan  dengan menggunakan komputer
  • Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancangan bangun yang terperinci untuk masing  –  masing  komponen  dari  sistem  informasi  yang  meliputi  data  dan  informasi, simpanan data, metode – metode, prosedur – prosedur, orang – orang, perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian sistem.
1. 3 Bentuk – bentuk perancangan sistem

Perancangan sistem teknologi informasi terbagi menjadi 2 (dua) bentuk :
• Perancangan sistem teknologi informasi secara umum.
Yaitu  perancangan  sistem  teknologi  informasi  yang  terkonsep,  masuk  akal,  dirancang
dengan daya fikir yang luas / secara makro. Analisis sistem dan desain sistem secara umum
bergantung  satu  sama  lain.  Dari  proses  pengumpulan,  analisis  dan  digambarkan  atau
didesain secara umum.
• Perancangan sistem teknologi informasi secara terinci / phisik.
Yaitu perancangan sistem teknologi informasi yang memberikan gambaran yang jelas atau
rancang bangun (desain) yang lengkap kepada programmer. Pada perancangan sistem ini
programmer, user dan para ahli teknik ikut terlibat. Tujuan dari desain sistem ini adalah
untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.

1. 4 Prinsip - prinsip perancangan sistem

Terdapat prinsip-prinsip dalam peranangan, yaitu :
➢ Perancangan harus mempertimbangkan sejumlah pendekatan, menilai masing-masing
alternatif berdasar kebutuhan, sumberdaya yang diperlukan dan konsep perancangan yang
baik.
➢ Rancangan harus dapat ditelusuri sampai model analisis
➢ Rancangan seharusnya merupakan upaya memadukan pola-pola yang telah ditemukan
sebelumnya dan memberikan gagasan yang benar-benar baru bukan merupakan penemuan
masa lampau.
➢ Rancangan tidak boleh jauh dari kenyataan
➢ Rancangan seharusnya seragam dan terpadu
➢ Rancangan distrukturkan untuk mengakomodasikan perubahan
➢ Rancangan distrukturkan untuk mendegradasikan secara perlahan bila ditemukan situasi
yang abnormal.
➢ Rancangan adalah bukan pemrograman dan pemrogaman bukan perancangan
➢ Perancangan ditunjukan untuk memperoleh kulitas
➢ Perancangan seharusnya direview untuk meminimalkan kesalahan-kesalahan konseptual

1. 5 Tahapan perancangan sistem

➢ Perancangan Output
Perancangan output atau keluaran merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena laporan
atau  keluaran  yang  dihasilkan  harus  memudahkan  bagi  setiap  unsur  manusia  yang
membutuhkannya.
Tipe Output dapat dibedakan :
> Eksternal
Tujuan output untuk informasi diluar organisasi pemakai
Contoh : faktur, check, tanda terima pembayaran, dll.
> Internal
Tujuan output untuk informasi dilingkungan organisasi pemakai
Contoh : laporan-laporan terinci, laporan-laporan ringkasan, dll.
Yang harus diperhatikan dalam perancangan Output
- Tipe output (Eksternal, Internal).
- Isi Output (Keterangan atau Informasi).
- Format Output (berupa keterangan/narrative, tabel atau grafik).
- Frekuensi (banyak percetakan dalam periode tertentu).
Langkah – langkah perancangan output secara umum :
- Menentukan kebutuhan output dari sistem yang baru
- Output yang akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat
- Menentukan parameter dari Output.
➢ Perancangan Input
Tujuan dari perancangan Input adalah :
➢ Untuk mengefektifkan biaya pemasukan data
➢ Untuk mencapai keakuratan yang tinggi
➢ Untuk menjamin pemasukan data dapat diterima & dimengerti oleh pemakai
Proses input dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama, yaitu :
➢ Data capture / Penangkapan data
➢ Data preparation / Penyiapan data
➢ Data entry / Pemasukan data
Input yang menggunakan alat input tidak langsung mempunyai 3 tahapan utama, yaitu data
capture, data preparation dan data entry.
Sedangkan input yang menggunakan alat input langsung terdiri dari 2 tahapan utama, yaitu
data capture dan data entry.
Tipe Input dapat dibedakan :
- Eksternal
Pada tipe ini pemasukan data berasal dari luar organisasi
Contoh : faktur pembelian, kwitansi-kwitansi dari luar organisasi, dll
- Internal
Pada tipe ini pemasukan data hasil komunikasi pemakai dengan sistem
Contoh : faktur penjualan, order penjualan, dll
Yang diperlu diperhatikan dalam perancangan Input adalah :
- Tipe input
- Fleksibel format
- Kecepatan
- Akurat
- Metode verifikasi
- Mudah dikoreksi
- Keamanan
- Mudah digunakan
- Kompatibel dengan sistem yang lain
- Biaya yang ekonomis
Langkah – Langkah perancangan Input secara umum :
– Menentukan kebutuhan Input dari sistem yang baru
– Input yang akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat
– Menentukan parameter dari Input
Alat Input direct entry :
MICR,  OCR,  OMR,  Digitizer,  Image  Scanner,  Pos  Device,  ATM,  Mouse,  Voice
Recognition.
➢ Perancangan Dialog
Tujuan dari perancangan Dialog adalah :
- Untuk menjaga agar pemasukan data benar
- Untuk menjawab pertanyaan yang sering diajukan oleh pemakai
Tipe Dialog :
- Dialog Aktif
Pemakai mengajukan pertanyaan atau memasukan data .













- Dialog Pasif
Pada tipe ini pemakai memilih pilihan yang tersedia.













Yang perlu diperhatikan dalam perancangan Input adalah :
> Mudah digunakan
> Dapat memberikan petunjuk
> Menggambarkan atau sesuai dengan keinginan pemakai
> Cepat memberikan respon
> Dapat menampilkan pesan kesalahan
> Fleksibel
➢ Perancangan Proses Sistem
Tujuan dari Perancangan Proses Sistem adalah :
- menjaga agar proses data lancar dan teratur sehingga menghasilkan informasi yang benar
- Untuk mengawasi proses dari sistem
Perancangan proses sistem ini bisa digambarkan dengan :
- Sistem Flowchart
- DFD
- Dll
Proses
- Real Time
- Batch
- Online
- Offline
➢ Perancangan Database
Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system. Sistem basis
data (database system) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan
dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
Tipe dari File
1. File Master
Berisi data yang tetap dimana pemrosesan terhadap data hanya pada waktu-waktu tertentu.
Terdapat 2 tipe file master
a. File Referensi
Data yang tetap, dimana pengolahan terhadap data tersebut memerlukan waktu yang lama
b. File Dinamik
Data yang ada dalam file berubah tergantung transaksi
2. File Input / Transaksi
Berisi data masukan yang berupa data transaksi dimana data-data tersebut akan diolah oleh
komputer .
3. File Laporan
Berisi informasi yang akan ditampilkan
4. File Sejarah / Arsip
Berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi disimpan untuk keperluan masa
datang
5. File Backup / Pelindung
Berisi salinan data-data yang masih aktif di database pada suatu waktu tertentu
6. File Kerja / Temporary File
Berisi data-data hasil pemrosesan yang bersifat sementara
7. File Library
Berisi program-program aplikasi atau utility program
Akses File :
Metode yang menunjukan bagaimana suatu program komputer akan membaca record-record
dari suatu file.
File dapat diakses dengan 2 cara, yaitu :
- Sequential (urut)
- Direct / Random (langsung)
Organisasi File :
Pengaturan dari record secara logika didalam file dihubungkan satu dengan yang lainnya.
- File Urut (Sequential File)
Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan urut pula
- File Urut Berindex (Indexed Sequential File)
Merupakan file dengan oraganisasi urut dengan pengaksesan langsung
- File Akses Langsung (Direct Access File)
Merupakan file dengan organisasi acak dengan pengaksesan langsung
Alat Perancangan Database
- ERD
- Mapping
- Normalisasi
Langkah – Langkah Perancangan Database secara umum :
- Menentukan kebutuhan file database untuk sistem baru
- Menentukan parameter dari file database
➢ Perancangan Kontrol
Tujuannya agar keberadaan sistem setelah diimplementasi dapat memiliki keandalan dalam
mencegah kesalahan, kerusakan serta kegagalan proses sistem.
Ancaman Sistem
- Kesalahan manusia (lalai, kurang pelatihan)
- Perangkat lunak yang bersifat merusak / menipu (Salami Technique, Trojan Horse, Logic
Bomb, Worm, Virus)
- Penyadapan
- Pengaksesan yang tidak sah
- Perubahan / kehilangan database
- Kegagalan landasan teknologi
Jenis Kontrol
- Pencegahan
- Pendeteksian
- Pengkoreksian

1. 6 Tekanan - Tekanan perancangan sistem

Perancangan Sistem Informasi harus memperhatikan sejumlah tekanan desain (forces design) :
➢ Integrasi (Integration)
➢ Jalur Pemakai / Sistem (User / System Interface)
➢ Tekanan Persaingan (Competitive Forces)
➢ Kualitas dan kegunaan Informasi (Information Quality and Usability)
➢ Kebutuhan-kebutuhan System (Systems Requirements)
➢ Kebutuhan-kebutuhan Pengolahan Data (Data Processing Requirements)
➢ Faktor-faktor Organisasi (Organizations Factors)
➢ Kebutuhan-kebutuhan Biaya Efektifitas (Cost Effectiveness Requirements)
➢ Faktor-faktor Manusia (Human Factors)
➢ Kebutuhan-Kebutuhan Kelayakan (Feasibility Requirements)

1. 7 Bagaimana cara membuat sistem yang baik

Dalam membuat sistem yang baik terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan, yaitu :
1) Perencanaan
Perencanaan  adalah  membuat  semua  rencana  yang  berkaitan  dengan  proyek  sistem
informasi. kalau kita ingin membangun rumah maka kita akan melakukan perencanaan
bagaimana pondasinya , bagaimana struktur bangunannya, mau memakai material apa saja,
apa warna dindingnya, tak ketinggalakan pula merencanakan anggaran budget yang harus
kita keluarkan. Dalam perencanaan, hampir semua pihak yang terlibat dalam proyek sistem
informasi  harus  diikutsertakan,  mulai  manajer  proyek  (Project  Manager)  ,  user,  calon
pengguna sistem informasi, Busines Process Analyst , Sistem Analyst, Programmer sampai
Tester.
Ada  point-point  penting  perencanaan  yang  perlu  dibuat  dalam  membangun  sistem
informasi :
-  Feasility study, yaitu membuat studi kelayakan untuk sistem informasi yang akan dibuat,
seperti membuat kajian bagaimana proses bisnis akan berjalan dengan sistem baru dan
bagaimana pengaruhnya.
-  Budget,  yaitu  membuat  alokasi  dan  pengaturan  pembiayaan  proyek,  termasuk  biaya
perjalanan dan biaya lembur.
- Sumber daya, yaitu membuat alokasi sumber daya yang akan dipakai dalam proyek,
misalnya jumlah tim, ketersediaan perangkat komputer dan sumber daya yang lain.
- Cakupan (Scope) , yaitu menentukan batasan ruang lingkup sistem informasi yang akan
dibangun.
- Alokasi waktu, yaitu membuat alokasi waktu untuk keseluruhan proyek, setiap langkah,
setiap tim, dan masing-masing aktifitas, mulai perencanaan sampai saat sistem informasi go
live.
2) Analisa
Analisa  adalah  menganalisa  workflow  sistem  informasi  yang  sedang  berjalan  dan
mengindentifikasi  apakah  workflow  telah  efisien  dan  sesuai  standar  tertentu. Analisa
dilakukan oleh Business Processs Analyst (BPA) yang berpengalaman dan/atau memahami
workflow sistem manajemen di area yang sedang dianalisa. Analisa biasanya dilakukan
dengan beberapa cara:
- Ikut terlibat, BPA ikut terlibat langsung dan mengamati workflow yang sedang dijalankan.
- Wawancara, BPA melakukan wawancara kepada user yang menjalankan workflow
3) Desain
Desain  adalah  langkah  yang  sangat  penting  dalam  siklus  SDLC  karena  langkah  ini
menentukan  fondasi  sistem  informasi.  kesalahan  dalam  desain  dapat  menimbulkan
hambatan bahkan kegagalan proyek.
Ada  2  jenis  desain  yang  dibuat  di  langkah  ini,  yaitu  desain  proses  bisnis  dan  desain
pemrograman.
- Desain Proses Bisnis
Seperti halnya analisa, desain proses bisnis juga dikerjakan oleh BPA. BPA akan mendesain
kembali semua workflow agar menjadi lebih efisien dan mengintegrasikannya satu sama
lain  menjadi  satu  kesatuan.  Contoh  desain  proses  bisnis  adalah  Order  to  Cash,  yaitu
mendesain bagaimana workflow dari proses penerimaan order reparasi/service mobil, proses
pembagian kerja di tim mekanik hingga proses saat pelanggan melakukan pembayaran di
kasir.
- Desain Pemrograman
Desain  pemrograman  dilakukan  oleh  Sistem Analis  (SA)  yaitu  membuat  desain  yang
diperlukan untuk pemrograman berdasarkan desain proses bisnis yang telah dibuat oleh
BPA. desain ini akan menjadi pedoman bagi programmer untuk menulis source code. Desain
pemrograman meliputi :
>  Desain  database,  Mendesain  database  merupakan  tantangan  terbesar  dalam
membangun  sistem  informasi,  yaitu  bagaimana  menyimpan  data  dan  bagaimana
mendapatkan  kembali  dengan  mudah.  tidak  sembarangan  orang  yang  mendesain
database  harus  paham,  Database  Management  System  (DBMS)  ,  relasi  database
bagaimana membagi database  ke  beberapa tabel  yang  saling  berkaitan,  Normalisasi
database agar database yang dibangun dalam bentuk normal dan lain sebagainya.
>  Desain  Screen  Layout,  yaitu  tampilan  depan  layar.  desain  user-friendly  ,  mudah
dipahami, mudah digunakan, navigasi nya jelas. pemilihan warna juga berpengaruh pada
nyamannya user menggunakan sistem informasi.
> Desain Diagram Proses, yaitu flowchart yang menggambarkan algoritma dan logika
suatu program.
>  Desain Report Layout, yaitu desain laporan yang dihasilkan dari sistem informasi,
bagaimana mengatur text saat laporan diprint dsb.

2. 0 Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem adalah penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang
lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
➢ Tim Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem tentunya harus didukung oleh personal- personal yang kompeten di
bidangnya. Suatu Tim biasanya terdiri dari :
1. Manajer Analis Sistem
2. Ketua Analis Sistem
3. Analis Sistem Senior
4. Analis Sistem Junior
5. Pemrogram Aplikasi Senior
6. Pemrogram Aplikasi Junior
Jumlah personil Tim di atas diperlukan apabila sistem yang akan dikembangkan cukup
besar. Apabila sistem yang akan dikembangkan kecil, maka personilnya dapat disesuaikan
berdasarkan kebutuhan.
➢ Perlunya Pengembangan Sistem
➢ Sistem lama yang perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal :
1.  Adanya  permasalahan-permasalahan  (problems)  yang  timbul  di  sistem  yang  lama.
Permasalahan yang timbul dapat berupa :
Ketidakberesan sistem yang lama
ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat
beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
Pertumbuhan organisasi
Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat,
perubahan prinsip akuntansi yang baru menyebabkan harus disusunnya sistem baru,
karena  sistem  yang  lama  tidak  efektif  lagi  dan  tidak  dapat  memenuhi  lagi  semua
kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan
Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau efisiensi waktu sangat
menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana yang telah disusun untuk
meraih kesempatan-kesempatan dan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi informasi
perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat mendukung proses
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
3. Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah
Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari atas
pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.
➢ Indikator diperlukannya pengembangan sistem
➢ Keluhan pelanggan
➢ Pengiriman barang yang sering tertunda
➢ Pembayaran gaji yang terlambat
➢ Laporan yang tidak tepat waktu
➢ Isi laporan yang sering salah
➢ Tanggung jawab yang tidak jelas
➢ Waktu kerja yang berlebihan
➢ Ketidakberesan kas
➢ Produktivitas tenaga kerja yang rendah
➢ banyaknya pekerja yang menganggur
➢ Kegiatan yang tumpang tindih
➢ Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan
➢ Kehilangan kesempatan kompetisi pasar
➢ Persediaan barang yang terlalu tinggi
➢ Pemesanan kembali barang yang tidak efisien
➢ Biaya operasi yang tinggi
➢ File-File yang kurang teratur
➢ Keluhan dari supplier karena kurang persediaan
➢ Investasi yang tidak efisien
➢ Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat
➢ Kapasitas produksi yang menganggur
➢ Pekerjaan manajer yang terlalu teknis
➢ Dll.
➢ Dengan adanya sistem baru diharapkan terjadi peningkatan dalam hal :
1. Kinerja,yang dapat diukur dari throughput dan respon time.
Throughput  : jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan pada suatu saat tertentu
Respon time : Rata – Rata waktu tertunda diantara dua transaksi
2. Kualitas informasiyang disajikan
3. Keuntungan  (penurunan  biaya).  Berhubungan  dengan  jumlah  sumber  daya  yang
digunakan
4. Kontrol (pengendalian)
5. Efisiensi
6. Pelayanan

2. 1 Prinsip – prinsip pengembangan sistem

Prinsip-prinsip pengembangan sistem, adalah :
➢ Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
➢ Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
Maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :
➢ Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan
➢ Investasi yang terbaik harus bernilai
➢ Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
➢ Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses pengembangan sistem
➢ Proses pengembangan sistem tidak harus urut
➢ Jangan takut membatalkan proyek
➢ Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem
Selain itu, Ada beberapa prinsip yang mempengaruhi pengembangan sistem, yaitu sebagai berikut :
➢ Prinsip 1
Pemilik dan pengguna sistem harus terlibat dalam pengembangan
➢ Keterlibatan pemilik pengguna sistem (system owner dan user) adlah keharusan yang
mutlak untuk keberhasilan pengembangan sistem.
➢ Pengembangan sistem bertanggung jawab harus menyediakan waktu yang cukup untuk
partisipasi pemilik dan pengguna sistem dan meminta persetujuannya untuk setiap
langkah analisis dan pengembangan sistem.
➢ Prinsip 2
Gunakan pendekatan pemecahan masalah
➢ Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem berbasis pendekatan
bagaimana memecahkan masalah.
➢ Langkah-langkah klasik pemecahan masalah adalah sebagai berikut :
➢ Pelajari dan memahami masalah ( opportunity, atau directive) dan kontak saham.
➢ Definisikan criteria atau ukuran solusi yg sesuai
➢ Identifikasi alternative – alternative solusi dan pilih solusi terbaik
➢ Desain atau implementasikan solusi
➢ Observasi dan evaluasi dampak dari solusi dan sesuaikan solusi jika diperlukan
➢ Ada kecenderungan untuk melewati langka-langkah tersebut diatas atau
melakukannya dengan kurang seksama
➢ Akibat yang terjadi kemungkinan adalah : memecahkan persoalan yang salah,
kurang tepat dalam memecahkan persoalan, mengambil solusi yang salah sama
sekali.
➢ Prinsip 3
Tentukan tahapan pengembangan
➢ Pentahapan akan membuat proses pengembangan yang menjadi aktivitas – aktivitas
yang lebih kecil lebih mudah dikelola dan diselesaikan.
➢ Tahapan pembuatan sistem harus dilakukan dengan urutan top-to-bottom.

2. 2 Siklus hidup pengembangan sistem

Dalam pengembangan sistem terdapat beberapa hal yang menjadi faktor utama diantaranya :
➢ Perencanaan Sistem (System Planning)
Beberapa  hal  yang  termasuk  kedalam  tahap  perencanaan  sistem  diantaranya  yang
menyangkut kebutuhan-kebutuhan fisik yang digunakan untuk mendukung pengembangan
sistem serta mendukung operasi setelah diterapkan. Adapun proses-proses yang dilakukan
adalah tahapan perencanaan sistem, diantaranya :
➢ Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana sistem. Dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut :
➢ mengkaji tujuan dan perencanaan strategi
➢ mengidentifikasikan proyek-proyek sistem
➢ menetapkan sasaran proyek-proyek sistem
➢ menetapkan kendala proyek-proyek sistem
➢ menentukan proyek-proyek sistem prioritas
➢ membuat laporan perencanaan sistem
➢ meminta persetujuan manajemen
➢ Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan. Tahapan yang dilakukan
diantaranya :
➢ menunjukan team analis
➢ mengumumkan proyek pengembangan sistem
➢ Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan dan dilakukan oleh analis sistem.
Tahapannya sebagai berikut :
➢ melakukan study kelayakan
➢ menilai kelayakan proyek sistem
➢ membuat usulan proyek sistem
➢ meminta persetujuan manajemen
➢ Tahapan utama siklus pengembangan sistem
Adapun tahapan utama dalam siklus pengembangan sistem, yaitu :
➢ Perencanaan sistem (system planning)
➢ Analisis sistem (system analysis)
➢ Perancangan sistem (system design) secara umum
➢ Seleksi sistem (system selection)
➢ Perancangan Sistem (systems design) secara terperinci
➢ Implementasi dan pemeliharaan sistem (system implementation & maintenance)
Penggambaran dari siklus hidup pengembangan sistem dapat pada gambar berikut :


















2. 3 Metodologi pengembangan sistem

Metodologi pengembangan sistem adalah suatu proses pengembangan sistem yang formal dan
presisi yang mendefinisikan serangkaian aktivitas, metode, best pratices, dan tool yang terautomasi
bagi para pengembang dan manajer proyek dalam rangka mengembangkan dan merawat sebagian
besar atau keseluruhan sistem informasi atau software.
Alasan diperlukannya metodologi sistem informasi :
➢ Menjamin adanya konsistensi proses.
➢ Dapat diterapkan dalam berbagai jenis proyek.
➢ Mengurangi resiko kesalahan dan pengambilan jalan pintas.
➢ Menuntut adanya dokumentasi yang konsisten yang bermanfaat bagi personal baru dalam
tim proyek.
Pada prinsipnya metodologi dapat dikembangkan sendiri, bisa juga menggunakan metodologi yang
sudah teruji penerapannya.
Metodologi pengembangan sistem diklasifikasikan menjadi 3 golongan:
➢ Metodologi Pemecahan Fungsional (Functional Decomposition Methodologies)
HIPO (Hierarchy Input Proses Output).
SR (Stepwise Refinement).
ISR (Iterative Stepwise Refinement).
Information Hiding.
➢ Metodologi Orientasi Data (Data Oriented Mtehodologies)
Data flow oriented methodologies: SADT, Composite Design, SSAD.
Data structure oriented methodologies: JSD, W/O.
➢ Prescriptive Methodologies
ISDOS, PLEXSYS, PRIDE, SPEKTRUM.
Avisondan Fitzgerald(2003) menggunakan pendekatan lain dalam mengelompokkan (Information
System Development Methods) ISDM. Mereka mendasarkan pada filosofi dasar yang digunakan
oleh ISDM. Menurut mereka terdapat 6 kelompok ISDM, yaitu:
➢ Metodologi berorientasi proses (processoriented methodologies) seperti Structured
Analysis, Design, and Implementation of Information Systems (STRADIS) dan Yourdon
Systems Method (YSM)
➢ Metodologi berorientasi obyek (object-oriented methodologies) seperti Object Oriented
Analysis (OOA) dan Rational Unified Process (RUP)
➢ Metodologi pengembangan cepat (rapid development methodologies) seperti  Extreme
Programming (XP) dan Dynamic Systems Development Method (DSDM)
➢ Metodologi  berorientasi  orang  (people-oriented  methodologies)  seperti  Effective
Technical
➢ Metodologi berorientasi organisasi (organizational-oriented methodologies) seperti Soft
Systems Methodology (SSM) dan Information Systems Work and Analysis Changes
(ISAC);  dan  6.  Metodologi  campuran  (blended  methodologies)  seperti  Merise  dan
Information Engineering (IE).
Sebelum beranjak lebih jauh, kita harus mengenal Prinsip-prinsip dasar Pengembangan Sistem.
Reprentasi  Metodologi-Metodologi  Pengembangan  Sistem:  Architected  Rapid,  Aplication
Development,  Dynamics  Systems  Developments,  Joint Application  Development,  Information
Enginering, Rapid Application Development, eXtreme Programming(XP), dan masih banyak yang
lain yang biasanya disebut dengan Methodware.
Kembali ke prinsip metodologi pengembangan sistem :
➢ Libatkan para pengguna sistem. Para programmer dan sitem analis terkadang merasakan
hal  yang  aneh  dalam  pembuatan  sistemnya  bahkan  mereka  adalah  pembuat  kekacauan
dalam perusahaan. Oleh karena itu melibatkan para pengguna merupakan jalan yang terbaik,
karena timbul komunikasi antar sesama yang nantinya akan membuat suatu pemecahan
masalah yang jelas.
➢ Pendekatan pemecahan masalah. Berusaha untuk mempelajari dan memahami masalah,
memikirkan solusi, mengidentifikasi solusi-solusi, merancang serta mengimplementasikan,
mengatasi,  mengevaluasi  dan  memperbaiki  solusi-solusi.  Pada  kenyataannya  harus
meminimalkan dan menghilangkan resiko-resiko.
➢ Bentuklah Aktivitas. Setiap aktifitas-aktifitas atau fase berbeda-beda karena berbeda pula
permasalahan  pada  intinya.  Mulai  dari  Definisi,  Analisis,  Perancangan  yang  logis,
Keputusan, Dan penerapan. Contohnya : Ketepatan waktu, Komplesitas, Strategi, Sumber
Daya, dan sebagainya.
➢ Dokumentasikan  sepanjang  pengembangan.  Maksudnya  dalam  perjalanan
pengembangan sebaiknya laporan-laporan di dokumentasikan mulai dari awal hingga akhir.
Karena hal ini dapat menutup kesalahan-kesalahan yang terjadi dengan cepat (kerja cerdas
dan kritis).
➢ Bentuklah standar. Integrasi sistem telah menjadi kritis bagi keberhasilan semua sistem 
informasi  perusahaan.  Mulai  dari Teknologi  Database  (Oracle,  SQL  Server,  DB2,  dll).
Teknologi perangkat Lunak (Visual C++, Visual Basic, dll). Teknologi antar muka (xHtml,
Dreamweaver, dll). Tanpa adanya arsitektur yang jelas, setiap sistem akan dibangun secara
radikal.
➢ Kelola  Proses  dan  Proyek.  Proses  manajemen  memastikan  bahwa  suatu  proses  atau
manajemen  terpilih  perusahaan  digunakan  secara  konsisten  agar  proses  yang  sudah  ad
berjalan dengan baik. Proyek manajemen bahwa suatu sistem informasi digunakan dan
dikembangkan dengan biaya minimal, dengan jangka waktu yang ditentukan, serta hasil
akhir yang memuaskan.
➢ Membenarkan sistem informasi sebagai investasi modal. Perlu diketahui bahwa setiap
adanya sistem informasi para pemilik sistem sudah berkomitmen untuk mensponsori dan
mendanai seluruh sistem yang dibuat. Pemilik sistem harus mempertimbangkan masalah,
beserta solusinya agar tidak ada faktor yang membahayakan dalam proses bisnis. CostEffectiveness,  hasil  yang  didapat  dengan  menyeimbangkan  dengan  biaya  yang  telah
dikeluarkan.  Karena  sistem  informasi  diacukan  sebagai  investasi  modal,  proyek
pengembangan  sistem  ini  sering  dikendalikan  dengan  perencanaan  enterprise.  Rencana
enterprise strategis, rencana formal jangka 5 tahun yang mendefinisikan misi, visi, tujuan,
strategi, titi tolak dan ukuran kemajuan dalam suatu tujuan, yang memetakan arah pada
seluruh aspek bisnis.
➢ Janganlah  takut untuk Membatalkan atau Merevisi Lingkup.  Membatalkan proyek
yang sudah tidak praktis lagi,  mengevaluasi ulang, menyesuaikan biaya dan waktu yang
akan  ditingkatkan, mengurangi lingkup apabila biaya tidak cukup  untuk membiayai sitem.
Setelah itu diharapkan untuk mengelola  resiko/ memanajemen resiko, mengontrol apa yang
mungkin gagal dalam proyek sebelum nantinya pada proses penyelesaian timbul resiko yang
besar.
➢ Desainlah sistem untuk pertumbuhan dan perubahan. Perlu kita ketahui di kehidupan
ini berbagai pola berubah, mulai dari bisnis, kebutuhan-kebutuhan, hingga prioritas manusia
berubah oleh karena itu sistem informasi pun turut berubah. Sistem harus di desain untuk
persyaratan  dalam  akomodasi  pertumbuhan  dan  perubahan.  Perlu  diketahui,  sebagusbagusnya kita mendesain sistem suatu saat sistem itu tidak dapat mendukung proses bisnis.
Maka  dengan  itu  diperlukan  pengalaman-pengalaman,  pembelajaran,  dari  setiap
pengembangan dan cara mendesain sistem untuk membangun sistem yang lebih baik.

2. 4 Alat – alat pengembangan sistem

Untuk  dapat  melakukan  langkah-langkah  sesuai  dengan  yang  diberikan  oleh  metodologi
pengembangan system yang terstruktur, maka dibutuhkan alat dan teknik untuk melaksanakannya.
Alat-alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu gambar atau diagram atau
grafik. Selain berbentuk gambar, alat-alat yang digunakan juga ada yang berupa gambar atau grafik
(nongraphical  tools),  seperti  misalnya  data  dictionary,  structured  English,  pseudocode  serta
formulir-formulir untuk mencatat dan menyajikan data.
Alat-alat pengembangan system yang berbentuk grafik diantaranya adalah sebagai berikut ini :
➢ HIPO diagram
HIPO  (Hierarchy  Plus  Input-Process-Output),  adalah  alat  dokumentasi  program  yang
berbasis  pada  fungsi,  yaitu  tiap-tiap  modul  di  dalam  system  digambarkan  oleh  fungsi
utamanya.
➢ Data Flow diagram
Digunakan untuk menggambarkan suatu system yang telah ada atau system baru yang akan
dikembangkan  secara  logika  tanpa  mempertimbangkan  lingkungan  fisik  dimana  data
tersebut menglir (misalnya lewat telpon, surat dan sebaginya) atau lingkungan fisik dimana
data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, mcrifile, harddisk, tape, diskette dan lain
sebagianya)
➢ Structured Chart
Digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari system informasi
secara  berjenjang  dalam  bentuk  modul  dan  submodule  dengan  menunjukan  hubungan
elemen  data  dan  elemen  control  anatara  hubungan  modulnya  sehingga  memberikan
penjelasan lengkap dari system dipandang dari elemen data, elemen control, modul dan
hubungan antar modulnya.
➢ SADT (Structure Analysis and Design Technique)
➢ Jackson’s diagram (JSD)

2. 5 Tahapan – tahapan pengembangan sistem

SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam
membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan meliputi :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi baru bila diperlukan
2. 6 Penyebab kegagalan pengembangan sistem
Penyebab kegagalan pengembangan sistem :
1. Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem.
2. Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai.
3. Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya.
4. Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan.
5. Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak direncanakan dan
pemasangan teknologi tidak sesuai.
6. Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara.
7. Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik