Thursday, February 14, 2013

Pengenalan Pesan/Peringatan Kesalahan Saat Booting pada PC Melalui POST

1) Prosedur POST (Power on Self-Test)

POST dilakukan sesaat setelah komputer dihidupkan dan mulai booting, proses ini dilakukan oleh BIOS. Adapun urutan prosedur POST adalah
sebagai berikut :
a) Test Power Supply ditandai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply berputar.
b) Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal power good yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik pada saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya.
c) Pengecekkan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca.Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program POST.
d) Pengecekkan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali dengan membaca data setup (seting hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk
pengecekan.
e) Melakukan pengecekkan CPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memory bus dan memory module.
f) Memori sebesar 16 KB harus tersedia dan dapat dibaca/ditulis untuk keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST.
g) Pengecekkan I/O controller dan bus controller. Controller tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data. Termasuk I/O untuk VGA card yang terhubung dengan monitor. Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak berhasil dilewati maka PC akan menerima pesan/peringatan kesalahan dari POST.Pesan/peringatan kesalahan berupa kode beep yang dikeluarkan
melalui speaker yang terhubung dengan motherboard atau tampilan dilayar monitor sesuai dengan standar masing-masing motherboard.

2) Pesan/Peringatan Kesalahan POST (Power on Self-Test) Pesan/peringatan kesalahan hasil POST  
berupa tampilan performance PC, visual di monitor dan beep dari speaker. Sesuai dengan urutan prosedur POST yang dilakukan oleh BIOS maka gejala-gejala permasalahan yang muncul adalah sebagai berikut:
 Gejala:
 -CPU dan Monitor mati,
tidak ada beep

-CPU hidup, Monitor Mati, Tidak ada beep
-CPU hidup, Monitor Mati, ada beep

 Diagnosa Pesan/Peringatan Kesalahan
-1. Instalasi fisik ke tegangan listrik AC110/220V
 2. Power supply

-1. Instalasi kabel data dari VGA card ke Monitor
 2. Monitor

-Disesuaikan dengan beep

Prosedur test POST yang telah dilakukan untuk memastikan bahwa unit power supply dan monitor bekerja dengan baik. Jika tahap ini dapat dilewati maka bios mulai meneruskan POST selanjutnya. Adapun hasil dari POST selanjutnya ditunjukkan dengan kode beep apabila ditemukan permasalahan. Bunyi kode beep yang ditunjukkan sesuai dengan BIOS yang digunakan. Pada PC tertentu menggunakan tone yang pada prinsipnya sama dengan beep untuk memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam
bentuk suara. Selain beep biasanya pada kondisi tertentu dapat dilihat juga pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk text yang ditampilkan pada layar monitor. Text tertulis merupakan bagian dari POST yang dapat dilaksanakan apabila VGA card dan monitor dalam keadaan baikdan terinstalasi dengan benar. User dapat langsung mengetahui masalah yang ada dengan membaca text peringatan. Misalnya yaitu: Keyboard error untuk masalah pada keyboard CMOS error cmos battery error atau ada masalah pada setting peripheral HDD not Install harddisk tidak terpasang Secara umum pesan/peringatan kesalahan yang ditampilkan mudah untuk difahami oleh user. Hanya saja pesan dalam bahasa Inggris.

 3) Langkah-langkah mengenal dan mengidentifikasi Pesan/Peringatan Kesalahan melalui POST (Power on Self- Test)
Untuk mengenal dan mengidentifikasi pesan/peringatan kesalahan melalui POST para peserta diklat harus memperaktekkan dan mengamati PC dari saat booting hingga selesai proses POST yang dilakukan oleh BIOS dan membaca buku manual setiap komponen PC, terutama motherboard. Dari situ akan diketahui banyak komponen, kegunaan, spesifikasi dan BIOS yang digunakan, termasuk setting pada BIOS nya.


Kegiatan Belajar 2: Pengenalan Pesan/Peringatan Kesalahan
Saat Aktifasi Sistem Operasi dan Menjalankan Aplikasi Program

1) Prosedur Test
Test yang dilakukan bertahap yaitu aktifasi sistem operasi dan program aplikasi. Adapun urutan prosedur test yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Aktifasi Sistem Operasi
Sistem operasi yang digunakan dalam test ini adalah windows 98, prosedur yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
· Menghidupkan PC.
· PC melakukan POST pada saat booting dan harus dapat dilewati.
· PC mulai mencari sistem operasi di media penyimpan dengan urutan
prioritas berdasarkan setting BIOS, misal CDROM, HDD lalu Diskdrive.
· PC menjalankan Sistem Operasi yang didahullui dengan
menjalankan file-file sistem yaitu MS Dos.sys, IO.sys, Himem.sys dan command com.
· Jika proses d) berhasil maka selanjutnya dijalankan config.sys dan autoexec.bat.
· Pengecekkan konfigurasi sistem windows yaitu file sistem.ini dan win.ini dan dijalankan.
· Pengecekkan adanya file stratup dan dijalankan.
· Pengecekkkan kondisi hardware melalui device manager.

· Pengecekkan kondisi Start Up menu dan fungsi-fungsi dasar sistem operasi yaitu mengkopi file, memindah file, mengganti nama file, membuat folder/direktori dan lain-lain.
· Pengecekkan prosedur shutdown.

b) Program aplikasi
· Pengecekkan program aplikasi dengan menjalankan program dan menutup program.
· Pengecekkan fungsi-fungsi menu program aplikasi.
· Pengecekkan besarnya file-file program aplikasi, yaitu dibandingkan dengan master, terutama file-file eksekusi (file yang berekstensi EXE dan COM) dan file hasil program aplikasi misal dokumen dari MsWord.
· Pengecekkan terhadap kecepatan mengakses program aplikasi dan data.Kedua test di atas akan memberikan response sebagai pesan/peringatan kesalahan, hal ini akan membantu user untuk mengenal dan mengidentifikasi masalah yang ada.

2) Pesan/Peringatan Kesalahan
Pesan/peringatan kesalahan dapat diketahui melalui tampilan secara visual dilayar monitor dan performance kinerja PC yang dapat dirasakan oleh user pada saat menggunakan PC. Berdasarkan prosedur tes yang dilakukan maka didapatkan pesan/peringatan kesalahan sebagai gejala masalah di PC,
Selain beberapa gejala kerusakan yang telah disebutkan dapat pula dikenali dan diidentifikasi sebagai masalah yaitu informasi yang
ditampilkan oleh komputer jika ada masalah. Seperti komentar File is failure, Not enough memory to open program dan lain-lain. Komentar sesuai dengan masalah yang timbul.

3) Langkah-langkah mengenal dan Mengidentifikasi
Pesan/Peringatan Kesalahan Untuk mengenal dan mengidentifikasi Pesan/peringatan kesalahan peserta diklat harus memperaktekkan dan mengamati PC dari saat booting, aktifasi sistem operasi dan menjalankan beberapa aplikasi dan membaca buku manual setiap komponen PC, buku utility, sistem operasi. Dari situ akan didapatkan karakteristik dan normalnya bekerja suatu sistem operasi dan program aplikasi.

Kegiatan Belajar 3: Penyimpangan Fungsi Peralatan
Input/Output

1) Prosedur Test
Untuk lebih mudahnya test dilakukan dengan bantuan beberapa peralatan eksternal, yaitu printer yang terpasang pada paralel port atau USB port, mouse PS2 dan serial, Monitor yang selalu terpasang di card
VGA, disket untuk pengujian disk drive dan CD untuk CD ROM drive. Dan dengan Program Aplikasi misalnya Microsoft word dapat dicoba beberapa kemungkinan kesalahan. Adapun urutan prosedur test yang
dilakukan adalah sebagai berikut :

-Semua peralatan dipasang pada port yang sesuai. Khusus mouse
sebaiknya bergantian (PS/2 atau COM 1 atau COM 2, atau USB).
- Booting komputer, POST akan mengecek semua saluran I/O dan alamat I/O. Jika tidak ada masalah maka semua I/O yang tersedia berfungsi dengan baik.
- Pengecekkan fungsi Keyboard dan Mouse.
- Pengecekkan tampilan pada layar monitor, jika tidak ada masalah maka setting layar monitor dapat dimaksimalkan.

-Pengecekkan paralel port dan USB melalui program aplikasi Microsoft word.
- Pengecekkan pembacaan disk dan CDROM melalui Windows Explorer.
Test dilakukan termasuk dengan mengecek driver dari peralatan yang dihubungkan dengan I/O. Karena bisa saja sesuatu peralatan atau komponen yang dipasang dapat bekerja, tetapi tidak optimal karena
driver yang digunakan belum sesuai dengan peralatan.

2) Pesan/Peringatan Kesalahan
Pesan/peringatan kesalahan dapat diketahui melalui tampilan secara visual dilayar monitor dan dapat berkerjanya peralatan yang terpasang di I/O. Berdasarkan prosedur tes yang dilakukan maka akan didapatkan pesan/peringatan kesalahan sebagai tanda adanya masalah di PC.Selain beberapa gejala kerusakan yang telah disebutkan dapat pula dikenali dan didentifikasi sebagai masalah yaitu informasi yang
ditampilkan oleh komputer jika ada masalah. Seperti komentar Disk Not Found, No Printer Install dan lain-lain. Komentar sesuai dengan masalah yang timbul.

3) Langkah-langkah mengenal dan mengidentifikasi
Pesan/Peringatan Kesalahan Untuk mengenal dan mengidentifikasi pesan/peringatan kesalahan,peserta diklat harus mempraktekkan dan mengamati PC dari saat booting, aktifasi sistem operasi, menjalankan beberapa aplikasi,mencoba peralatan I/O dan membaca buku manual setiap komponen PC, buku utility, setting peralatan baru. Dari situ akan diketahui bekerja tidaknya I/O atau peralatan I/O yang terpasang.

Kegiatan Belajar 4: Klasifikasi, Identifikasi, dan Penentuan
Hipotesa Awal Penyebab Masalah

1) Klasifikasi Permasalahan Pengoperasian PC
Permasalahan komputer dapat diidentifikasi melalui POST dan melihat gejala-gejala yang dimunculkan oleh PC baik melalui beep, pesan secara visual di layar monitor dan kinerja secara internal (di dalam PC sendiri) maupun eksternal (dengan bantuan peralatan di luar PC). Permasalahan PC dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok yaitu:

-hardware (perangkat keras)
-software  (perangkat lunak)
a) Hardware / Perangkat keras
Masalah pada perangkat keras diklasifikasikan menjadi 2 yaitu : 

-Internal
Permasalahan hardware secara internal yaitu permasalahan yang muncul pada komponen sistem komputer yang meliputi isi CPU, 

yaitu: motherboard, VGA card, CHIP BIOS, RAM, Sound card, Prosessor, Harddisk, CD ROM, Power supply dan komponen lainnya yang terpasang, monitor, keyboard, mouse dan lain-lain.
-Eksternal
Permasalahan hardware secara eksternal yaitu permasalahan yang muncul pada komponen sistem komputer yang terpasang di luar komputer dan berfungsi sebagai fasilitas pelengkap komputer, di antaranya yaitu : printer, modem eksternal, TV tuner eksternal,
scanner, dan lain sebagainya.

b) Software / Perangkat lunak
Masalah pada perangkat lunak diklasifikasikan menjadi 3 yaitu:

-Perangkat lunak BIOS
Chip BIOS (Basic Input Output System) biasanya berupa EEPROM yang berisi program system mendasar dari komponen I/O, termasuk di dalamnya POST. Sebagai sebuah program BIOS juga dapat
mengalami masalah di antaranya yaitu :
· Komputer mati
· Komputer hidup tapi blank atau tidak ada tampilan di layar dan tidak ada aktivitas.
· Komputer tidak dapat di setting hardwarenya, setting kacau dan POST tidak jalan.
-Sistem Operasi
Sistem operasi merupakan suatu perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola semua sumberdaya sistem komputer, diantaranya yaitu : 

perangkat keras, program aplikasi, dan user untuk menjadi suatu sistem yang dapat bekerja.
- Program aplikasi
Program aplikasi adalah perangkat lunak yang digunakan oleh user untuk melaksanakan pekerjaan
atau aplikasi tertentu seperti mengetik, menggambar, menghitung, mendengarkan musik dan lain
sebagainya. Program aplikasi yang dimaksud adalah semua perangkat lunak selain sistem operasi, diantaranya yaitu program aplikasi seperti:

 perkantoran, termasuk bahasa pemrograman, virus, utility dan lain-lain. Pengelompokkan ini belum diklasifikasikan berdasarkan jenis maupun kegunaan aplikasinya.Permasalahan yang sering muncul berdasarkan klasifikasi perangkat lunak
Klasifikasi gejala permasalahan yang muncul dapat pula dilakukan berdasarkan kerusakannya, misalkan dengan urutan komputer mati, booting sampai dengan menjalankan aplikasi.
2) Identifikasi Kemungkinan Penyebab Permasalahan
Berdasarkan klasifikasi permasalahan yang ada maka kemungkinan penyebab dapat diidentifikasi dengan cara melokalisir permasalahan sehingga ruang lingkup kemungkinan kerusakan menjadi lebih sempit
baik secara hardware maupun software, karena dalam banyak masalah keduanya saling terkait. 

Sebagai contoh, yaitu : 
hard disk tidak terdeteksi oleh PC, kemungkinan kerusakan ada disekitar hard disk yaitu :
Hardware :
· Hard disk, setting jamper hard disk
· Kabel data dan power ke hard disk
· Bus I/O pada motherboard
Software :
· BIOS setting
Bagian-bagian yang sudah diidentifikasi dapat dilakukan pengecekkan, sebaiknya dilakukan dari hardware dulu, baru software. Dengan cara melokalisir seperti di atas dimungkinkan permasalahan
akan relatif cepat diketahui.

3) Menentukan Hipotesa Awal Penyebab Masalah
Hasil dari identifikasi, dimana kemungkinan masalah sudah diketahui. User dapat memperkirakan dan menentukan hipotesa awal penyebab dari permasalahan. Untuk mendukung menentukan hipotesa awal user harus mengetahui semua komponen dan fungsinya pada sistem komputer, serta beberapa data kemungkinan penyebab kerusakan komputer, misalnya tegangan AC tidak stabil, debu yang lembab di motherboard
komputer, head pembaca disk yang kotor dan lain sebagainya.Selanjutnya dapat dilakukan pemikiran sebab akibat yang terjadi.
Sebagai contoh :
Diskdrive tidak dapat membaca disket, lampu disk hidup saat proses
pembacaan disket :
Kemungkinan kerusakan pada :
· Disket:disket sudah rusak/kotor pada lempengan data
· head disk drive kotor: kemungkinan disebabkan debu menempel di head disk drive
· Motherboard, kabel data: kemungkinan karena soket kabel data sudah aus/tidak kencang atau ada yang putus
Dengan melihat hubungan sebab akibat user dapat menentukan hipotesa awal untuk mempermudah perbaikan.

4) Prosedur Test
Untuk lebih mudahnya test dilakukan dengan bantuan beberapa peralatan luar, seperti printer yang terpasang pada paralel port atau USB port, mouse yang terpasang pada port PS/2 atau serial, monitor yang selalu terpasang di card VGA, disket untuk pengujian diskdrive dan CD untuk CD ROM drive. Adapun urutan prosedur test yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a) Semua peralatan dipasang pada port yang sesuai. Khusus mouse sebaiknya dipasang pada serial port (COM1, COM2, PS/2) secara bergantian.
b) Booting Komputer, POST akan mengecek semua saluran I/O dan alamat I/O. Jika tidak bermasalah maka semua I/O yang tersedia berfungsi dengan baik.
c) Pengecekkan fungsi Keyboard dan Mouse.
d) Pengecekkan tampilan pada layar monitor, Jika tidak bermasalah maka setting layar monitor dapat dimaksimalkan.
e) Pengecekkan port paralel dan USB melalui program aplikasi Microsoft word.
f) Pengecekkan pembacaan disk dan CDROM melalui Windows Explorer.
g) Pengecekkan kemungkinan-kemungkinan kerusakan hardware dan software. Instalasi komponen hardware, secara bergantian dilepas dan dipasang kembali (saat melepas dan memasang komponen hardware kondisi PC harus dimatikan terlebih dahulu) kemudian komputer dihidupkan kembali. Amati dan catat kondisi yang terjadi.
h) Pengecekkan pada PC, apabila driver hardware dihapus dan kemudian diinstal kembali. Tes dilakukan untuk mendapatkan data klasifikasi, identifikasi dan kemungkinan untuk menentukan hipotesa awal pada permasalah komputer.


Kegiatan Belajar 5: Pemeriksaan PC Berdasarkan Urutan yang Telah Ditentukan

Untuk mendiagnosis permasalahan komputer, pada modul sebelumnya telah dilaksanakan beberapa bagian. Jika penyelesaian tersebut disusun, maka akan mejadi serangkaian langkah yang
terstruktur. Adapun langkah-langkah dalam menyelesaikan permasalahan komputer tersebut adalah sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi permasalahan
Masalah yanga ada diidentifikasi dengan beberapa prosedur,diantaranya melalui POST.
2) Menganalisis permasalahan
Pesan/peringatan kesalahan yang ditunjukkan melalui POST ataupun oleh komponen lain dikomputer dianalisis letak atau sumber omponen yang menjadi penyebab timbulnya permasalahan.
3) Mengklasifikasikan permasalahan
Melakukan pengelompokkan permasalahan, dapat dilakukan berdasarkan hardware, software atau permasalahan itu sendiri.
4) Menentukan hipotesa awal penyebab masalah
Dengan mengklasifikasikan suatu permasalahan, maka dapat ditentukan hipotesa awal bagian yang bermasalah dan penyebab masalah. Hal ini dipakai sebagai acuan untuk mencari cara yang tepat dalam mengatasi masalah dan mencegah timbulnya kembali masalah yang sama.
5) Mengisolasi permasalahan
Masalah yang sudah diklasifikasikan, difokuskan pada ruang lingkup yang lebih kecil. Ini untuk memudahkan menemukan sumber masalah, dan tidak terjadi salah dalam menangani masalah. Misalkan kerusakan terjadi pada CD ROM, tetapi penanganan dilaksakan pada masalah VGA Card.




No comments: